Perusahaan bordir, butik dan konveksi. Melayani pembuatan busana formal / casual dan seragam murah, atribut murah. Semua kebutuhan fasion dan busana ada disini. Bordir, Butik, dan Konveksi terpercaya. kerajinan bordir manual / komputer.

089 637 213 353Penawaran Terbaik 2021-2022 Hubungi Admin

Wednesday, December 21, 2011

THE DECONSTRUCTION OF THICK DESCRIPTION: CHANGING PORTRAYALS OF BALI IN THE WRITING OF CLIFFORD GEERTZ

Baca Juga


Beberapa ringkasan dari perubahan Bali dalam karya tulis CLIFFORD GEERTZ.

Dalam antropologi, perbedaan antara apa yang dipelajari dan pembelajarannya adalah lebih ditekan daripada dipertahankan. Bagi Geertz, kemungkinan dari perbedaan itu adalah diruntuhkan sampai akar oleh pertahanannya dalam budaya manusia dan etnografi. adalah iterpretive; ini adalah wacana  dari pengalaman orang Bali, sebuah cerita yang memberitahukan mereka tentang diri mereka. Tentu interpretive, ini adalah sebuah wacana antropolog dari satu pengalaman antropolog, cerita antropolog memberitahu dirinya tentang dirinya.

Untuk menelusuri penyataan Gertz, kita harus memeriksa hubungan yang ada antara perbedaan teks yang dia tulis. karyanya yang akan datang antara interpretasi dan menyangkal pernyataan yang awal. Pemecahan muncul sebagai ciri pasti etnografi. Satu alasan karya dalam “interpretive sciences” tidak bisa berdiri pada yang lainnya adalah bahwa satu interpretasi sering mengahalangi yang lain dan memutuskan hubungan data analisis. Interpretasi yang kedua tidak bisa digabungkan pada yang pertama, tapi harus dibuat setelah yang pertama dan harus menentang yang pertama dan juga mempertahankannya terhadap tantangan pertarungan yang pertama terhadap yang kedua.

Geertz mengamati bahwa sruktur simbol Bali menimbulkan oposisi. “tak ada jenis pengalaman yang lebih dari kecenderungan dominan, tekanan budaya, dan lawannya yang lemah, sama-sama berakar bagus dalam kehidupan manusia dan bukan tanpa ungkapan budaya milik mereka, hidup berdampingan dengan mereka, dan memang melawan mereka.”.

Pada karya Geertz berpindah dari umum ke orientasi khusus, perubahan ini bermasalah. Tak ada pendirian yang benar-benar mencukupi diri. Bertentangan dengan kemajuan yang tersirat, karya awal Geertz telah mendasarkan gambaran yang berlebihan semenjak karya berikutnya masih tertunda pada skema umum, menjadikannya antiskema. Kemajuan yang terlihat hanya mengatasi satu sisi dengan yang lainnya.

Metode Positive science membuat asumsi umum pada beberapa penyalidikan tentang masyarakat. Positive science menganggap bahwasanya identitas objek bisa secara positive dinyatakan sebagai kebenaran, menganggap bahwa kekayaan yang jelas dari objek yang spesifik bisa digambarkan secara objektif sebagai data, dan juga menganggap bahwa identitas dan karakter data yang spesifik bisa dibandingkan dengan kriteria eksternal sebagai poin referensi. Asumsi tersebut kejelasan positive science, dan menyerap argumen dari “person, time, and conduct in Bali.”

Geertz memiliki beberapa data objektif meliputi ketentuan nama, penandaan waktu secara kalender, dan pola interaksi sosial. Data tersebut memiliki hubungan kepada kehidupan nyata.

Geertz membandingkan keduniawian, universal sosial personal dengan kategori milik Alfred Schutz: “Di Bali, tatanan kehidupan manusia tidak mengandung syarat-syarat proses penuaan biologis, yangmana sedikit perhatian budaya diberikan, tapi pada regenerasi sosial.

Kontras deskripsi Bali menurut Geertz  pada kategori Schulz secara historis dan perorangan. “ dikarenakan kasarnya orang bali, mereka tidak bisa memperlihatkan sumber perasaan terpenting, seperti; keprihatinan terhadap kawan seperjuangan; kesadaran akan beratnya kehidupan; menghargai potensi yang berpengaruh pada tindakan yang belum lahir yang baru saja dilakukan.”

Mengasingkan, membandingkan, dan memaparkan, itu adalah langkah-langkah positive science. Budaya Bali diambil sebagai objek dan digambarkan berdasar spesifik keistimewaan objek. Geertz tidak hanya memasukkan antropologi kedalam “positive science”, tapi juga kedalam “interpretive science”.

Dalam teks, prinsip psikoanalisis menekankan analogi hubungan objek antara intratekstual dan intertekstual. Hubungan ini dimulai dengan hubungan rangkaian kunci oposisi dalam pola teks antara teks sebagai poin referensi dan yang menghubungkan diluar teks.

Interpretive science diteruskan untuk menantang dan ditantang oleh positive science dalam karya Geertz. Oposisi yang tidak terselesaikan secara sistematis merucut dan merubah objek dari teks. Seperti halnya hubungan antara dua oposisi yang mana rumusan yang baru dapt merubah makna dari yang lain. Permasalahan hubungan si penulis dan objeknya, tentang identitas penulis sama dengan perubahan objeknya. Geertz mengkliam identitasnya sebagai antropolog dan hubungan identitas pada objek pembelajaran budaya. 

Sampai disini saja kutipan dalam bahasa indonesia. Semoga bermanfaat. 
Terimakasih.
Bagikan:
Free Automatic Link

 Stokist MSI Cimanggu



Copyright © 2013 - Rosyida Konveksi & Butik - Butik dan Konveksi. Cimanggu - Cilacap. All Rights Reserved.